Siapa di antara kalian yang hobi menciptakan camilan anggun atau roti?
Jika kau menjadi salah satunya, berdasarkan kumparan yakin jikalau kau ialah tipe orang yang kreatif dan selalu mengisi pikiran dengan hal-hal yang positif.
Baking atau menciptakan sebuah panganan camilan anggun dan roti ternyata mempunyai imbas positif bagi pikiran dan tubuh. Selain mengusir pikiran-pikiran negatif, otak juga akan menjadi lebih kreatif alasannya varian camilan anggun yang terus berkembang.
Sebuah penelitian yang diterbitkan pada Journal of Positive Psychology menyampaikan jikalau mereka yang hobi menciptakan camilan anggun akan merasa lebih senang dari hari ke hari. Selain itu, mereka juga akan merasa lebih bersemangat dan selalu merasa damai setiap harinya. Kegiatan ini sanggup juga disebut dengan terapi kuliner.
Semua itu alasannya adanya sebuah keseimbangan fungsi otak dengan kreatifitas yang ditemukan pada acara menciptakan kue. Hal ini selaras dengan penuturan psikolog Tamlin Conner yang juga menjadi ketua penelitian tersebut.

"Membuat camilan anggun akan menumbuhkan jiwa kreativitas seseorang. Dalam penelitian psikologis, terdapat keterkaitan antara kreativitas dengan fungsi emosional seseorang," tutur psikolog Tamlin Conner menyerupai dilansir The Kitchn.
Banyak peneliti yang menganggap adanya sebuah kesamaan antara menciptakan camilan anggun dengan melukis atau menulis. Karena beberapa orang akan mengekspresikan dirinya lebih kreatif melalui acara tersebut.
"Baking memiliki laba untuk membiarkan mulut kreatif seseorang keluar dengan sendirinya," ucap Donna Pincus, profesor ilmu psikologis dan otak di Boston University.
"Ada banyak literatur mengenai relasi antara mulut kreatif dan kesejahteraan secara keseluruhan. Entah itu melukis atau menciptakan kue, ada perasaan lega yang didapat oleh orang-orang dari kegiatan tersebut. Hal itu pun menjadi cara mereka untuk mengekspresikan diri mereka," sambungnya lagi.
Berbeda dengan memasak, terapi masakan dengan cara menciptakan camilan anggun membutuhkan lebih banyak ketelitian serta perhatian khusus. Tak hanya membutuhkan tenaga fisik semata, mereka yang sedang menciptakan camilan anggun dituntut untuk fokus dalam menimbang dan mengocok adonan.
Jika hanya berfokus pada aroma dan rasa saja, hasil camilan anggun dan roti yang dibentuk menjadi tidak maksimal. Hal inilah yang menciptakan kegiatan menciptakan camilan anggun sangat menuntut kreatifitas seseorang dalam membuatnya.
Julie Ohana yang merupakan spesialis terapi masakan menyampaikan jikalau memasak sanggup berdampak baik pada kesehatan mental seseorang sehingga terapi masakan menjadi alat yang cukup efektif untuk mengatasi depresi, kecemasan dan duduk masalah kesehatan mental lainnya.
"CAT (Culinary Art Therapy) mengombinasikan kesehatan emosional dengan cara yang sangat praktis. Bukan hanya diharuskan untuk merasa nyaman dikala berada di dapur, tapi kita sanggup menikmati waktu lebih usang untuk menyiapkan makanya dan menyebabkan diri sendiri sebagai orang yang lebih baik," kata Julie.
Lantas, akankah kau menyebabkan baking sebagai kegiatan favoritmu?
Sumber : Kumparan.com
EmoticonEmoticon