Pesan Dr Zakir Naik Dalam Ceramah Di Bandung
BANDUNG, Cendikiawan Muslim ternama di dunia, Dr Zakir Naik menilai Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar layak menjadi pola keberagaman.
“Saya merasakan, Indonesia akan menjadi pola negara (yang baik) dengan populasi umat Islam terbanyak di dunia,” ujar Zakir Naik kepada seluruh peserta, dalam safari dakwah bertajuk ‘Dakwah or Destruction’ di Gymnasium Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Ahad 2 April, demikian lansir republika.co.id.
Zakir mengaku senang dengan sambutan masyarakat Indonesia, bahkan sanggup melihat secara eksklusif besarnya Indonesia. Namun, yang harus menjadi pengutamaan yaitu memberikan isi kandungan Quran wacana kebenaran Islam semoga lebih dibumikan.
Bahkan, kata dia, kebenaran Islam harus diintensifkan bagi individu yang hingga ketika ini belum meyakini apa itu Islam. “Saya senang sanggup berada di sini. Tapi jikalau Anda tidak memberikan (kebenaran) Islam kepada non-Muslim, maka Anda akan digantikan dengan orang lain oleh Allah,” kata Zakir.
Dalam pemaparannya, Zakir lebih banyak mengingatkan seluruh umat Muslim di Indonesia semoga jangan melupakan kewajiban dakwah mengingat arus info yang menjelaskan soal Islam hingga ketika ini berada dalam bundar kekeliruan. Hal tersebut, kata Zakir Naik, penting semoga kebenaran tetantang Islam juga ditujukan kepada non-Muslim semoga tidak salah dalam menilai.
Dalam sesi tanya jawab, ada seorang penerima yang bertanya mengenai Surat Al Maidah ayat 51 yang banyak diperbincangkan di Indonesia ketika ini.
Salah satunya dari hadirin berjulukan Sofi, 35 tahun, dari Jakarta. Sebuah topik pertanyaannya wacana calon kepala kawasan non-muslim.
Sofi bertanya pada pemilihan kepala daerah, apakah calon non-muslim layak dipilih alasannya ia telah melaksanakan hal-hal baik. Misalnya tidak hanya terkait dengan infrastruktur kota, tapi juga jujur. “Dan membangun beberapa rumah ibadah untuk muslim,” katanya. Zakir menilai pertanyaan itu manis dan relevan.
“Jangan jadikan non-muslim sebagai pemimpin, jikalau ada pilihan lain. Kalau menyebabkan non-muslim sebagai pemimpin maka kita tak akan sanggup proteksi Allah,” ujar Zakir yang disambut oleh tepukan puluhan ribu penerima yang hadir.
Panitia Istimewakan Peserta Non-Muslim
Tidak hanya umat Islam Indonesia yang tertarik akan kedatangan Zakir Naik dalam safari dakwah di Indonesia kali ini. Antusiasme yang sama juga tiba dari penerima non-muslim. Maklum alasannya Zakir Naik memang dikenal sebagai pakar perbandingan agama. Panitia pun memberi tempat khusus bagi penerima non-muslim. Keistimewaan tersebut, di antaranya ketika pemesanan tiket, panitia menyiapkan jalur khusus bagi non-Muslim yang akan reservasi tiket kehadiran di Gymnasium. Lalu, ketika hadir, masyarakat non-Muslim tak perlu mengantri panjang. Mereka sanggup melewati pintu jalur khusus. Dan disediakan tempat khusus. Keistimewaan terakhir ialah ketika diskusi, Zakir Naik mempersilakan penerima yang non-Muslim untuk bertanya lebih dahulu pada dirinya.
Beberapa orang yang beragama non-Muslim beragama Katolik, Kristen Protestan, ateis, dan Buddha melontarkan banyak pertanyaan wacana Nabi Isa, wacana Allah SWT, dan wacana Islam. Dari belasan orang yang bertanya, ada sekitar empat orang yang eksklusif bersyahadat menyatakan diri masuk Islam. Di antaranya ialah Danalia Permata Sari (26 tahun) beragama Buddha, Novita Luciana (25) beragama Katolik, Kevin beragama Katolik, dan Deni Saputra seorang ateis.
Saat mualaf tersebut membacakan syahadat, banyak penerima yang tak sanggup menahan tangisnya. Begitu juga, para mualaf, mereka terbata-bata membacakan dua kalimat syahadat sambil menangis.
Salah satu mualaf yang terus menangis sesudah membacakan syahadat ialah Novita Luciana (25). Menurut Novi, Ia tak sanggup menahan rasa harunya alasannya balasannya sanggup memeluk Islam dan membaca syahadat.
Menurut Novi, dirinya mengenal Islam awalnya dari pacarnya yang Muslim. Namun, selama ini pacarnya tak pernah memaksa dirinya untuk masuk Islam. Rasa ingin tau justru timbul dari dirinya sendiri. Ia pun, melihat video Zakir Naik di Youtube yang membandingkan wacana Alkitab dan Alquran.
“Saya semakin yakin untuk memeluk Islam, sesudah melihat video Zakir Naik. Sudah dua tahun, saya nggak ke gereja,” katanya.
Novita mengatakan, sudah dua tahun ini mulai mempelajari Islam. Semakin dipelajari, ia merasa cocok alasannya agama Islam masuk nalar dan gampang dipahami. Ia pun, mulai mengomunikasikan harapan kuatnya untuk masuk Islam kepada orang tuanya.
Bagi Novi, adanya ceramah Zakir Naik di Youtube sanggup memudahkan non-Muslim yang ingin mencari tahu wacana Islam. Karena jikalau harus membaca buku biasanya Ia susah paham.
“Tadi saya pun sanggup jawaban dari Zakir Naik, semoga jangan khawatir kehilangan pekerjaan sesudah masuk Islam alasannya Allah yang memperlihatkan rezeki,” kata Novi seraya menyampaikan bahwa ia sebernarnya sudah mencar ilmu shalat dan sudah hapal surah al-Ikhlas, an-Nas, dan al-Falaq.
source: muslimdaily
EmoticonEmoticon