Hidrosfer
Ketersediaan air yang begitu banyak di permukaan Bumi merupakan hal unik yang membedakan "Planet Biru" dengan planet lainnya di Tata Surya. Hidrosfer Bumi pada umumnya terdiri dari lautan, namun secara teknis juga meliputi semua perairan yang terdapat di permukaan Bumi, termasuk danau, sungai, bahari pedalaman, dan air bawah tanah di kedalaman 2.000 m. Perairan terdalam dari permukaan Bumi yaitu Challenger Deep di Palung Mariana, Samudra Pasifik, dengan kedalaman 10.911,4 m di bawah permukaan laut.
Massa lautan kira-kira 1,35×1018 metrik ton, atau sekitar 1/4400 dari massa total Bumi. Lautan meliputi area seluas 3,618×108 km2, dengan kedalaman rata-rata 3.682 m, dan volume air sekitar 1,332×109 km3.Jika daratan di permukaan Bumi tersebar merata, maka ketinggian air akan naik lebih dari 2,7 km. Sekitar 97,5% perairan Bumi yaitu air asin, sedangkan 2,5% sisanya yaitu air tawar. Sekitar 68,7% air tawar yang terdapat di permukaan Bumi pada ketika ini yaitu es, sedangkan selebihnya membentuk danau, sungai, mata air, dan sebagainya.
Tingkat keasinan rata-rata lautan di Bumi yaitu 35 gram garam per kilogram air bahari (3,5% garam). Sebagian besar garam ini dihasilkan oleh acara vulkanis atau hasil ekstraksi batuan beku. Lautan juga menjadi reservoir bagi gas atmosfer terlarut, yang keberadaannya sangat penting bagi kelangsungan hidup sebagian besar organisme air. Air bahari mempunyai efek besar terhadap iklim dunia; lautan berfungsi sebagai reservoir panas utama. Perubahan suhu di lautan juga sanggup menjadikan perubahan cuaca di banyak sekali belahan dunia, contohnya El Niño–Osilasi Selatan.
EmoticonEmoticon