GNPF-MUI: Aksi Bela Islam III Menuntut Penista Dipenjara
Tim GNPF MUI ketika memperkenalkan diri di hadapan penerima aksi
“Aksi Bela Islam ini sama dengan yang sebelumnya agresi menunggu penegakan aturan dan menegakkan keadilan,” ujarnya ketika ditemui di belakang panggung utama aksi, di Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, kepada Islamic News Agency (INA), Jumat (2/12/16) pagi.
Zaitun menyampaikan bahwa dengan adanya kasus ini sanggup memperlihatkan pelajaran berdemokrasi bagi masyarakat Indonesia.
“Karena itu supaya ini menjadi pelajaran bagi kita semua, pelajaran untuk berdemokrasi,” lanjutnya.
Selain itu, diperlukan juga dengan adanya agresi demikian sanggup membuka mata bahwa islam mempunyai anutan yang damai.
“Mudah mudahan membuka mata semua orang, islam agama yaitu anutan damai,” tuturnya kepada jaringan isu yang diinisiasi Jurnalis Islam Bersatu (JITU) ini.
Namun selain itu, lebih lanjut Zaitun menegaskan bahwa Islam juga mempunyai anutan menuntut keadilan.
“Tapi Islam yaitu anutan untuk menanutut keadilan ,” paparnya.
Dengan kedua anutan tersebut, Zaitun menyampaikan akan terciptanya sebuah keharmonisan.
“Kedua hal tersebut yang akan membuat keharmonisan dalam bermasyarakat,” tutupnya. (Muslimdayli)
EmoticonEmoticon