Semangat Jihad Perang Aceh Melawan Penjajahan Hindia Belanda

Share:

Semangat Jihad Perang Aceh Melawan Penjajahan Hindia Belanda

Semangat jihad (perang membela agama Islam) merupakan spirit perlawanan rakyat Aceh terhadap Pemerintah Hindia Belanda. Jendral Kohler terbunuh dikala pertempuran di depan masjid Baiturrahman Banda Aceh. Kohler meninggal bersahabat sebuah pohon yang kini diberi nama Pohon Kohler. Siasat konsentrasi stelsel dengan sistem bertahan dalam benteng besar oleh Belanda tidak berhasil dalam perang itu. Belanda semakin terdesak, korban semakin besar, dan keuangan terus terkuras. Perlawanan terhadap Penjajahan Pemerintah Hindia Belanda Snouck Hurgroje Pemerintah Hindia Belanda sama sekali kewalahan dan tidak bisa menghadapi secara fisik perlawanan rakyat Aceh. Menyadari hal tersebut, Belanda mengutus Dr. Snouck Hurgroje yang menggunakan nama samaran Abdul Gafar (seorang hebat bahasa, sejarah ,dan sosial Islam) untuk mencari kelemahan rakyat Aceh. Setelah usang mencar ilmu di Arab, Snouck Hugronje memperlihatkan saran-saran kepada Belanda mengenai cara mengalahkan orang Aceh. Menurut Hurgronje, Aceh mustahil dilawan dengan kekerasan, lantaran huruf orang Aceh ialah pantang menyerah, jiwa jihad orang Aceh sangat tinggi. Taktik yang paling mujarab ialah dengan mengadu domba antara golongan Uleebalang (bangsawan) dengan ulama. Pemerintah Hindia Belanda lalu menjanjikan kedudukan pada Uleebalang yang bersedia damai. Taktik ini berhasil, banyak Uleebalang yang tertarik pada ajuan Belanda. Belanda memperlihatkan ajuan kedudukan kepada para Uleebalang apabila kaum ulama sanggup dikalahkan. Sejak tahun 1898 kedudukan Aceh semakin terdesak. Belanda mengumumkan perang Aceh simpulan tahun 1904. Namun demikian perlawanan rakyat Aceh secara sporadis masih berlangsung sampai tahun 1930-an

Advertisement
 
Advertisement
 


EmoticonEmoticon