Taman Siswa Oleh Ki Hajar Dewantara: Sejarah Berdiri dan Tujuannya
Berdiri pada tanggal 3 Juli 1922 di Yogyakarta dengan tokoh pendirinya ialah Soewardi Soerjaningrat atau Ki Hajar Dewantoro (tokoh Indische Partij yang sudah pulang dari pembuangannya di Belanda).
Taman Siswa ialah organisasi pergerakan nasional dalam bidang pendidikan dengan tujuan "Mewujudkan Masyarakat Yang Tata Tentrem Tertib Damai" / "mengembangkan Edukasi Kebudayaan" yang merupakan senjata ampuh dalam menghadapi dominasi Pemerintah Kolonial Belanda. Sekolah Taman Siswa dijadikan sebagai alat untuk memberikan paham ideologi, yaitu nasionalisme kebudayaan, memberikan perkembangan politik, dan juga dipakai untuk mendidik calon-calon pemimpin bangsa yang akan tiba yang memiliki wawasan kebangsaan luas. Dalam hal ini, sekolah merupakan alat untuk meninggikan derajat rakyat melalui pengajaran. Ki hajar Dewantoro merumuskan asas-asas pengajaran nasional selama masa pembuangannya di Belanda (1913-1919). pendidikan / kepemimpinan yang dikembangkannya adalah "Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani" (Di depan sanggup memperlihatkan contoh, di tengah sanggup mendorong dan bekerjasama, dan di belakang sanggup mendorong untuk maju ke depan).
Sekolah-sekolah yang didirikan Taman Siswa ialah :
1. Taman Indria
2. Taman Muda
3. Taman Dewasa
4. Taman Madya
5. Taman Guru
6. Taman Prasarjana
7. Taman Sarjana Wiyata
Taman Siswa berkembang dengan pesat alasannya ialah sifatnya yang merakyat. Perkembangan yang pesat tersebut mengakibatkan Pemerintah Kolonial Belanda khawatir sehingga pada tahun 1932 dikeluarkanlah UU Sekolah Liar (Wilde Scholen Ordonantie). Dengan undang-undang tersebut maka Taman Siswa harus bubar alasannya ialah sekolah yang boleh bangun sekolah-sekolah yang didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Undang-undang tersebut menjadikan perlawanan kaum pergerakan nasional alasannya ialah dianggap sangat merugikan.Mereka kemudian bangun di belakang Taman Siswa. Pemerintah Kolonial Belanda kesudahannya mencabut undang-undang tersebut pada tahun 1932 alasannya ialah menciptakan situasi Hindia Belanda / Indonesia tidak kondusif. Taman Siswa diijinkan terus berkiprah di bidangnya dan perguruan tinggi atau organisasi ini sampai kini masih eksis serta meneruskan usaha pendirinya Ki Hajar Dewantoro. Atas jasa-jasanya yang luar biasa, Pemerintah RI tetapkan tanggal kelahiran Ki Hajar Dewantoro, yaitu tanggal 2 Mei sebagai Hari Pendidikan Nasional sedangkan asas pendidikan Tut Wuri Handayani sebagai semboyan Departemen Pendidikan Nasional.
EmoticonEmoticon