Pengakuan Muslimah Karyawan Gedung Putih Dikala Trump Jadi Presiden

Share:

Pengakuan Muslimah Karyawan Gedung Putih Ketika Trump Kaprikornus Presiden

– Rumana Ahmad namanya. Dia yaitu muslimah pegawai di Gedung Putih yang menggunakan hijab. Dia sudah bekerja di Gedung Putih semenjak 2011. Di masa pemerintahan Presiden Barack Obama beliau dipromosikan bekerja di bab Dewan Keamanan Nasional. Sejak itu beliau menjadi bab dari tim penasihat Obama, khususnya dalam gosip muslim Amerika.

“Saya satu-satunya muslimah berhijab saat itu dan pemerintah Obama selalu menciptakan saya merasa diterima di Gedung Putih,” kata dia, menyerupai dilansir the Atlantic, Kamis (23/2).

Namun saat Trump terpilih jadi presiden AS dan dilantik pada 20 Januari lalu, suasana Gedung Putih berubah 180 derajat. Paling tidak itu yang dirasakan Rumana.

“Pada Senin 23 Januari saya berjalan ke Gedung Eisenhower bertemu dengan staf gres di sana. Dengan tatapan hirau taacuh mereka terlihat terkejut atas kedatangan saya,” kata Rumana.

Ketika Trump mengeluarkan kebijakan larangan imigrasi bagi warga dari tujuh negara muslim dan pengungsi Suriah, Rumana memutuskan beliau ingin tetap bertahan walau beliau tidak oke dengan kebijakan itu.

Di masa Barack Obama berkuasa

“Saya tahu saya tidak dapat tetap berada di Gedung Putih di pemerintahan yang melihat saya dan orang menyerupai saya bukan sebagai sesama warga negara tapi sebagai ancaman,” kata dia.

Akhirnya Rumana mengaku tidak tahan lagi dengan kondisi di Gedung Putih sehabis Trump dilantik.

“Saya hanya bertahan delapan hari,” kata dia. “Malam sebelum pergi, saya memberikan salam perpisahan kepada beberapa rekan kerja. Banyak di antara mereka juga sudah pergi lebih dulu.”(kl/mdk)
source:

Advertisement
 
Advertisement
 


EmoticonEmoticon

:)
:(
hihi
:-)
:D
=D
:-d
;(
;-(
@-)
:o
:>)
(o)
:p
:-?
(p)
:-s
8-)
:-t
:-b
b-(
(y)
x-)
(h)