Tifatul: Aksi 112 Soal Penistaan Agama Bukan Politik
JAKARTA -Anggota Legislatif Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) Tifatul Sembiring menilai Zikir Nasional Aksi 112 yaitu acara kasatmata tidak terkait motif politik Pilkada, tetapi terkait soal penistaan agama, sehingga tidak perlu ada yang dikhawatirkan.
"Ini sudah lintas provinsi dan pula, jadi bukan soal Pilkada. Pemerintah perlu memahami ini, perasaan umat Islam yang tersinggung. Tidak perlu dengan pendekatan-pendekatan kekerasan atau represif," katanya kepada voa-islam.com, di silang Monas, Jakarta, Sabtu (11/2/2017).
Bila dibutuhkan, lanjut Tifatul, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengupayakan obrolan penyelesaian konflik ketegangan antar anak bangsa.
"Bila perlu Presiden menggelar rekonsiliasi nasional, jangan terkesan berpihak, jika terkesan berpihak akan memanaskan situasi kembali," terang mantan Menteri Komunikasi dan Informasi itu.
Tifatul juga menilai larangan kepolisian terhadap Aksi 112 di jalan raya tidak tepat, alasannya berbenturan dengan prinsip hak azasi kebebasan berbicara.
"Kita freedom of speech, kebebasan berbicara selama tidak melanggar undang-undang," ucap mantan Presiden PKS tersebut.
Kendati demikian, beliau setuju bahwa acara di masjid tidak perlu membahas atau menyinggung kandidat Cagub atau Cawagub. Tetapi, tidak duduk masalah jika membahas gosip yang berkembanh menyerupai upaya kriminalisasi terhadap ulama.
"Pilkada cukuplah di luar masjid. Kalau bahas duduk masalah kriminalisasi tidak masalah, menyerupai yang menimpa ustadz Bachtiar Nasir, diobok-obok pajaknya. Padahal, ustadz ini bukan bussinessman hingga diusut-usut pajaknya, kecuali beliau konglomerat," tandasnya.
Dalam, kesempatan itu, Tifatul ikut berpartisipasi Aksi 112 dengan berjalan kaki menuju Masjid Istiqlal. * /voa-islam
Sebarkan informasi ini, biar menjadi amal sholeh kita!
EmoticonEmoticon